Menanam Cabe Dalam Pot

Proyek pertama berkebunku adalah menanam cabe dalam pot. Seperti biasa, pot saya bikin dari bekas wadah cat 5 kg. Seperti yang telah saya posting beberapa bulan lalu. Sebenarnya ini agak terlambat. Mestinya postingan ini muncul setelah postingan soal pot yang warna-warni itu. Tapi berhubung ada “kesibukkan”, (tanda kutip ya!) jadi saya publish saat ini 🙂

Ini pengalaman pertama saya menanam cabe dalam pot. Teori sih sudah khatam soal menanam cabe, tinggal praktek yang belum! hehe. Nah kali ini sedikit cerita pengalaman saya menanam cabe. Soal teori pasti tidak jauh beda dengan postingan-postingan di blog lain, jadi tidak perlu dijelaskan panjang lebar ya, saya yakin kebuners sudah pada tahu. Ringkas saja, ini buat para manula pemula seperti saya.

Media tanam yang saya gunakan adalah campuran tanah, sekam dan pupuk kandang. Komposisi idealnya 1 bagian tanah, 1 bagian sekam dan 1 bagian pupuk kandang. Tapi kali ini yang saya pakai komposisi 3:2:1 = 3 bagian tanah, 2 bagian sekam dan 1 bagian pupuk kandang, (harga pupuk kandang disini mahal banget, 2kg dihargai 7500 rupiah).

Menurut teori, pot yang digunakan sebaiknya berukuran diameter minimal 30 cm, lebih besar diameternya lebih baik. Tapi pot yang saya gunakan berukuran 18 cm, terlalu kecil menurut teori. Tak mengapa, namanya juga eksperimen lagi pula saya hanya memanfaatkan barang bekas.

Benih cabe yang saya semai pun berasal dari dapur, jadi tidak diketahui kualitasnya. Sekali lagi ; tak mengapa karena ini kan skala hobi dan sesuai dengan prinsip ekonomi ; pengeluaran sehemat mungkin berharap hasil yang banyak hehe.

Sebelum disemai, benih cabe saya treatment terlebih dahulu. Proses pertama benih cabe dikering-anginkan dulu. Setelah itu saya masukkan benih cabe kedalam mangkuk yang telah berisi air hangat (150 ml) yang sebelumnya telah saya beri pupuk cair bikinan sendiri sekira 5 tetes. Diamkan selama kira-kira 6 jam. Benih cabe yang mengambang dibuang dan benih cabe yang tenggelam diambil lalu semaikan, begitulah teorinya 🙂

Media penyemaian saya gunakan bekas Aq*a gelas yang sudah dipotong setengah bagian dan dilubangi bawahnya. Sekira telah 1 bulan dan telah tumbuh 4 daun sempurna, saatnya pindah tanam kedalam pot.

tempat semai menggunakan barang bekas

tempat semai menggunakan barang bekas

Untuk pemupukan, saya hanya menggunakan pupuk organik cair dan MOL bikinan sendiri. Jadi lebih hemat dan hasilnya pun tidak mengecewakan. Setelah 3 bulan cabe sudah bisa dipanen dan cabenya besar-besar pula tidak kalah dengan mereka yang menggunakan pupuk kimia (lihat gambar).

memanfaatkan botol bekas aq*a sebagai greenhouse mini

memanfaatkan botol bekas aq*a sebagai greenhouse mini

bibit cabe usia 1 bulan setelah tanam

bibit cabe usia 1 bulan setelah tanam

menjelang usia 3 bulan setelah tanam, dan saatnya panen :)

menjelang usia 3 bulan setelah tanam, dan saatnya panen 🙂

Tinggalkan komentar